Jumat, 06 Februari 2015

Tagged Under: , ,

METODE PENELITIAN KESENIAN

By: Unknown On: 00.53
  • Share The Gag


  • METODE PENELITIAN KESENIAN

    A.    Jenis Penelitian
    Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian ini di buat guna dalam meningkatkan minat terhadap seni tari melalui model kreatif pada siswa SD Negeri 02 Batang.
    B.     Setting Penelitian
    1.      Tempat penelitian
    Penelitian ini dilakukan di Sd Negeri Karangasem O2, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Alasan peneliti memilih SD tersebut sebagai tempat untuk dilaksanakan eksperimen yaitu dengan pertimbangan sebagai berikut :
    a.    Adanya pelajaran atau ekstra seni tari di SD tersebut sehingga peneliti ingin mengetahui minat dan pengetahuan yang siswa dapat di bidang seni.
    b.    Sikap terbuka guru terhadap peneliti yang terbuka menjadi salah satu peneliti mengadakan penelitian di SD tersebut.
    c.    Letak SD yang strategis dan lingkungan yang mendukung sehingga peneliti memungkinkan untuk SD tersebut menjadi lokasi penelitian.
    2.      Waktu penelitian
    Waktu penelitian merupakan waktu dimana berlangsungnya penelitian atau pada saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilangsungkan pada bulan Desember sampai dengan bulan Februari. Berikut jadwal penelitian yang akan dilangsungkan :
    Jadwal penelitian di SD Negeri 02 Batang
    Kegiatan
    Desember 2012
    Januari 2013
    Februari 2013
    1
    2
    3
    4
    1
    2
    3
    4
    1
    2
    3
    4
    Observasi










    Pengamatan










    Perlakuan dengan model kreatif








    Penyebaran angket











    C.    Subjek dan Objek Penelitian
    Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV SD Negeri Karangasem 02 Batang. Siswa dalam kelas IV tersebut berjumlah 43 siswa, terdiri dari 24 putra dan 19 putri.
    Objek penelitian ini adalah meningkatkan minat seni tari dengan menerapkan model kreatif dalam rangka peningkatan minat seni tari pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem 02 Batang.



    D.    Jenis dan Sumber Data
    1.      Jenis data
    Dalam penelitian ini data yang di peroleh adalah sebagai berikut :
    a.       Data kualitatif, dapat dianalisis dengan memberikan wawancara terhadap siswa dan dokumentasi yang diambil menggunakan media kamera.
    b.      Data pengetahuan siswa untuk mengetahui seberapa besarkah pengetahuan siswa tentang seni tari.
    2.      Sumber data
    a.       Sumber data pokok yaitu sumber dari siswa dan guru.
    b.      Suber data sekunder yaitu dari dokumen SD tersebut.

    E.     Teknik Pengumpulan Data
    Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.

    1.      Wawancara
    Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
    Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
    Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ; 1). mengenalkan diri, 2). menjelaskan maksud kedatangan, 3). menjelaskan materi wawancara, dan 4). mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358).
    Dalam praktik sering juga terjadi jawaban informan tidak jelas atau kurang memuaskan. Jika ini terjadi, maka peneliti bisa mengajukan pertanyaan lagi secara lebih spesifik. Selain kurang jelas, ditemui pula informan menjawab “tidak tahu”. Menurut Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 198-199)

    2.      Observasi
    Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
    Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok.
    3.      Dokumentasi
    Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
    Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dokumentasi berupa foto, asministrasi siswa dan struktur organisasi.
    F.     Instrumen Penelitian
    Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lembar observasi, wawancara dan dokumentasi.
    1.      Pedoman observasi
    Lembar observasi digunakan untuk mencatat aktivitas siswa, kegiatan guru dalam mengajarkan kesenian, hingga latar belakang kelas maupun siswa yang akan dijadikan objek observasi.
    2.      Pedoman wawancara
    Wawancara digunakan untuk menanyakan secara langsung kegiatan terhadap siswa dan guru guna untuk mengumpulkan data.
    3.      Pedoman dokumentasi
    Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti surat, arsip foto dan jurnal. Media yang digunakan yaitu camera/ foto.

    G.    Keabsahan Data
    Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental (Emzir:2009) Sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni faktor internal dan eksternal.


    1.      Credibility
    Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, perdebriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
    Dengan denikian cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian:
    a.       Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
    b.      Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
    c.       Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
    d.      Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
    e.       Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.
    2.      Transferability yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
    3.      Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
    4.      Confirmability yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

    H.    Teknik Aanalisis Data
    Peneliti sendiri perlu mempertimbangkan dirinya (Lofland, dikutip Sitorus, 1998:89):
    1.    peneliti kualitatif cukup dekat dengan orang-orang atau situasi yang diteliti, sehingga dimungkinkan pemahaman mendalam dan rinci tentang hal-hal yang sedang berlangsung.
    2.    peneliti kualitatif berupaya menangkap hal-hal yang secara aktual terjadi dan yang dikatakan subyek penelitian.

    Sumber data primer adalah responden dan informan. Responden berbeda dari informan. Responden adalah sumber data tentang keragaman dalam gejala-gejala, berkaitan dengan perasaan, kebiasaan sikap, motif dan persepsi. Sedangkan informan ialah sumber data yang berhubungan dengan pihak ketiga, dan data tentang hal-hal yang melembaga atau gejala umum. 
    Sesuai dengan sifat luwes dalam desain penelitian kualitatif, maka tidak ada rincian jumlah dan tipe informan secara pasti. Hanya ada rencana umum mengenai siapa yang akan diwawancarai dan bagaimana menemukannya di lapangan. Responden dipilih secara sengaja, setelah sebelumnya membuat tipologi (ideal) individu dalam masyarakat. Yang penting di sini bukanlah jumlah responden kasusnya, tetapi potensi tiap responden kasus untuk memberi pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari. Peneliti dianjurkan mewawancarai orang yang akrab atau mengenal suatu topik atau peristiwa. Penting untuk mengubah-ubah tipe orang yang diwawancarai, sampai peneliti dapat mengungkapkan keseluruhan pandangan subyek penelitian. Titik ini dianggap tercapai apabila tambahan responden atau informan tidak lagi menghasilkan pengetahuan baru (titik jenuh).
    Pilihan informan tergantung kepada jenis informasi yang hendak dikumpulkan, yang ditemukan dari teknik bola salju. Dalam teknik ini peneliti harus mengenal beberapa informan kunci dan meminta mereka memperkenalkannya kepada informan lain. Informan kunci dapat ditemukan melalui cara:
    1.  bertanya kepada teman, saudara, dan kontak pribadi.
    2.  terlibat bersama masyarakat yang ingin dipelajari
    3.  mendekati berbagai organisasi dan badan terkait

    I.       Indikator  Pencapaian
    Sujana (Masunah dan Narawati  2003 : 271) :
    1.      Aktivitas siswa mendengarkan informasi bahan pengajaran dari guru.
    2.      Aktivitas siswa meliat berbagai proses, gejala, fakta yang diperlihatkan oleh guru berkenaan dengan bahan- bahan pengajaran.
    3.      Aktivitas kerja, yakni mengerjakan tugas- tugas belajar yang dberikan oleh guru berkenaan dengan pengajaran dalam.
    Pencapaian penelitian ini yaitu peningkatan minat serta pengetahuan siswa terhadap seni tari yang mana telah diajarkan di mata pelajaran mulok dan ekstra seni tari.
    Adapun KKM yang harus dcapai adalah 70  dengan tingkat keberhasilan 75% yang terdiri dari keluwesan, ketepatan gerak dengan lagu, kekompakan, dan penguasaan panggung.

    0 comments:

    Posting Komentar