ETIKA PROFESI GURU
Pertanyaan pertama
Jelaskan mengapa guru harus memperhatikan prinsip- prinsip dalam
pembelajaran ?
Jawaban pertama
Guru harus memperhatikan prinsip- prinsip dalam
pembelajaran supaya
dapat mengotrol sendiri apakah tugas-tugas mengajar yang dilakukannya telah
sesuai dengan prinsip-prinsip belajar maka guru perlu memahami prinisp-prinsip
belajar itu.
Tugas guru mengelola pengajaran dengan lebih baik,
efektif, dinamis, efisien, ditandai dengan keterlibatan peserta didik secara
aktif, mengalami, serta memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Ada
beberapa prinsip yang harus di perhatikan oleh guru, antara lain sebagai
berikut :
1.
Prinsip
Aktivitas
2.
Prinsip
Motivasi
3.
Prinsip
Individualitas ( perbedaan individu )
4.
Prinsip
Lingkungan
5.
Prinsip
Konsentrasi
6.
Prinsip
Kebebasan
7.
Prinsip
Peragaan
8.
Prinsip
Kerjasama dan Persaingan
9.
Prinsip
Apersepsi
10. Prinsip Korelasi
11. Prinsip Efisiensi dan Efektivitas
12. Prinsip Globalitas
13. Prinsip Permainan dan hiburan
Pertanyaan kedua
Bagaimana pendapat anda ?
Jawaban kedua
Pendapat saya mengenai hal tersebut adalah saya
setuju jikalau guru harus memperhatikan prinsip- prinsip dalam pembelajaran,
karena guru dituntut untuk profesional. Prinsip- prinsip yang harus dimiliki
oleh seorang guru yaitu :
Prinsip
Aktivitas
Pengalaman belajar yang baik hanya bisa didapat
bila peserta didik mau mengaktifkan dirinya sendiri dengan bereaksi terhadap
lingkungan. Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas, baik
aktivitas fisik maupun aktivitas psikis. Aktifitas fisik adalah peserta didik
giat dan aktif dengan anggota badan.
Prinsip
Motivasi
Guru garus memotivasi siswa agar siswa
dapat termotivasi baik datang
dari dalam diri (instrinsik) maupun dorongan dari luar diri seseorang
(ekstrinsik). Motif atau biasa juga disebut dorongan atau kebutuhan, merupakan
suatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa, yang mendorongnya untuk
berbuat dalam mencapai suatu tujuan.
Prinsip
Individualitas (Perbedaan Individu)
Setiap manusia adalah individu yang mempunyai kepribadian dan kejiwaan yang
khas. Secara psikologis, prinsip perbedaan individualitas sangat penting
diperhatikan karena:
a. Setiap
anak mempunyai sifat, bakat, dan kemampuan yang berbeda
b. Setiap
individu berbeda cara belajarnya
c. Setiap
individu mempunyai minat khusus yang berbeda
d. Setiap
individu mempunyai latar belakang yang berbeda
e. Setiap
individu membutuhkan bimbingan khusus dalam menerima pelajaran yang diajarkan
guru sesuai dengan perbedaan individual
f. Setiap
individu mempunyai irama pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda
Maksud dari irama pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda adalah bahwa
siswa belajar dalam kelas dalam usia perkembangan. Masing-masing siswa tidak
sama perkembangannya, ada yang cepat ada yang lambat maka guru harus bersabar
dalam tugas pelayanan belajar pada anak didiknya.
Prinsip
Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu hal yang berada di luar diri individu. Lingkungan
pengajaran adalah segala hal yang mendukung pengajaran itu sendiri yang dapat
difungsikan sebagai sumber pengajaran atau sumber belajar. Diantaranya; guru,
buku, dan bahan pelajaran yang menjadi sumber belajar.
Prinsip
Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan secara penuh terhadap sesuatu yang sedang
dikerjakan atau berlangsungnya suatu peristiwa. Konsentrasi sangat penting
dalam segala aktivitas, terutama aktivitas belajar mengajar.
Prinsip
Kebebasan
Prinsip kebebasan dalam pengajaran yang dimaksud adalah kebebasan yang
demokratis, yaitu kebebasan yang diberikan kepada peserta didik dalam aturan
dan disiplin tertentu. Dan disiplin merupakan suatu dimensi kebebasan dalam
proses penciptaan situasi pengajaran. Seorang guru dituntut berusaha bagaimana
menerapkan suatu metode mengajar yang dapat mengembangkan dimensi-dimensi
kebebasan self direction, self discipline,dan self control.
Prinsip
Peragaan
Alat indera merupakan pintu gerbang pengetahuan. Peragaan adalah
menggunakan alat indera untuk mengamati, meneliti, dan memahami sesuatu.
Pemahaman yang mendalam akan lahir dari analisa yang komprehensif sehingga
menghasilkan gambaran yang lengkap tentang sesuatu.
Agar siswa dapat mengingat, menceritakan, dan melaksanakan suatu pelajaran
yang pernah diamati, diterima, atau dialami di kelas, maka perlu didukung
dengan peragaan-peragaan (media pengajaran) yang bisa mengkonkritkan yang
abstrak.
Prinsip
Kerjasama Dan Persaingan
Kerjasama dan persaingan adalah dua hal berbeda. Namun dalam dunia
pendidikan (prinsip pengajaran) keduanya bisa bernilai positif selama dikelola
dengan baik. Persaingan yang dimaksud bukan persaingan untuk saling menjatuhkan
dan yang lain direndahkan, tetapi persaingan yang dimaksud adalah persaingan
dalam kelompok belajar agar mencapai hasil yang lebih tinggi tanpa menjatuhkan
orang atau siswa lain.
Prinsip
Apersepsi
Apersepsi berasal dari kata ”Apperception” berarti menyatupadukan
dan mengasimilasikan suatu pengamatan dengan pengalaman yang telah dimiliki. Atau kesadaran seseorang untuk berasosiasi dengan
kesan-kesan lama yang sudah dimiliki dibarengi dengan pengolahan sehingga
menjadi kesan yang luas. Kesan yang lama itu disebut bahan apersepsi.
Apersepsi dalam pengajaran adalah menghubungan pelajaran lama dengan
pelajaran baru, sebagai batu loncatan sejauh mana anak didik mengusai pelajaran
lama sehingga dengan mudah menyerap pelajaran baru.
Prinsip
Korelasi
Korelasi yaitu menghubungkan pelajaran dengan kehidupan anak atau dengan
pelajaran lain sehingga pelajaran itu bermakna baginya. Korelasi akan melahirkan asosiasi dan apersepsi
sehingga dapat membangkitkan minat siswa pada pelajaran yang disampaikan.
Prinsip
Efisiensi dan Efektifitas
Prinsip efisiensi dan efektifitas maksudnya adalah bagaimana guru
menyajikan pelajaran tepat waktu, cermat, dan optimal. Alokasi waktu yang telah
dirancang tidak sia-sia begitu saja, seperti terlalu banyak bergurau, memberi
nasehat, dan sebagainya. Jadi semua aspek pengajaran (guru dan peserta didik)
menyadari bahwa pengajaran yang ada dalam kurikulum mempunyai manfaat bagi
siswa pada masa mendatang.
Prinsip
Globalitas
Prinsip global atau integritas adalah keseluruhan yang menjadi titik awal
pengajaran. Memulai materi pelajaran dari umum ke yang khusus. Dari pengenalan
sistem kepada elemen-elemen sistem. Pendapat ini terkenal dengan Psikologi
Gestalt bahwa totalitas lebih memberikan sumbangan berharga dalam
pengajaran.
Prinsip
Permainan dan Hiburan
Setiap individu atau peserta didik sangat membutuhkan permainan dan hiburan
apalagi setelah terjadi proses belajar mengajar. Bila selama dalam kelas siswa
diliputi suasana hening, sepi, dan serius, akan membuat peserta didik cepat
lelah, bosan, butuh istirahat, rekreasi, dan semacamnya. Maka guru disarankan
agar memberikan kesempatan kepada anak didik bermain, menghibur diri, bergerak,
berlari-lari, dan sejenisnya untuk mengendorkan otaknya.
0 comments:
Posting Komentar