METODE
PENELITIAN KESENIAN
A. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian ini di
buat guna dalam meningkatkan minat terhadap seni tari melalui model kreatif
pada siswa SD Negeri 02 Batang.
B. Setting
Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sd Negeri Karangasem O2,
Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Alasan peneliti memilih SD tersebut sebagai
tempat untuk dilaksanakan eksperimen yaitu dengan pertimbangan sebagai berikut
:
a.
Adanya pelajaran
atau ekstra seni tari di SD tersebut sehingga peneliti ingin mengetahui minat
dan pengetahuan yang siswa dapat di bidang seni.
b.
Sikap terbuka
guru terhadap peneliti yang terbuka menjadi salah satu peneliti mengadakan
penelitian di SD tersebut.
c.
Letak SD yang
strategis dan lingkungan yang mendukung sehingga peneliti memungkinkan untuk SD
tersebut menjadi lokasi penelitian.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian merupakan waktu dimana berlangsungnya
penelitian atau pada saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini
dilangsungkan pada bulan Desember sampai dengan bulan Februari. Berikut jadwal
penelitian yang akan dilangsungkan :
Jadwal
penelitian di SD Negeri 02 Batang
Kegiatan
|
Desember
2012
|
Januari
2013
|
Februari
2013
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Observasi
|
√
|
√
|
||||||||||
Pengamatan
|
√
|
√
|
||||||||||
Perlakuan dengan model kreatif
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||||||
Penyebaran angket
|
√
|
√
|
C. Subjek dan
Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV SD Negeri
Karangasem 02 Batang. Siswa dalam kelas IV tersebut berjumlah 43 siswa, terdiri
dari 24 putra dan 19 putri.
Objek penelitian ini adalah meningkatkan minat seni tari dengan
menerapkan model kreatif dalam rangka peningkatan minat seni tari pada siswa
kelas IV SD Negeri Karangasem 02 Batang.
D. Jenis dan
Sumber Data
1.
Jenis data
Dalam
penelitian ini data yang di peroleh adalah sebagai berikut :
a.
Data kualitatif,
dapat dianalisis dengan memberikan wawancara terhadap siswa dan dokumentasi
yang diambil menggunakan media kamera.
b.
Data pengetahuan
siswa untuk mengetahui seberapa besarkah pengetahuan siswa tentang seni tari.
2.
Sumber data
a.
Sumber data pokok
yaitu sumber dari siswa dan guru.
b.
Suber data
sekunder yaitu dari dokumen SD tersebut.
E. Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas
tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus
dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif
(sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau
ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni
berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih
jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
1. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan
atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini,
wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media
telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh
informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam
penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya.
Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja
hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah diperoleh
sebelumnya.
Agar
wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ; 1).
mengenalkan diri, 2). menjelaskan maksud kedatangan, 3). menjelaskan materi
wawancara, dan 4). mengajukan pertanyaan (Yunus, 2010: 358).
Dalam
praktik sering juga terjadi jawaban informan tidak jelas atau kurang memuaskan.
Jika ini terjadi, maka peneliti bisa mengajukan pertanyaan lagi secara lebih
spesifik. Selain kurang jelas, ditemui pula informan menjawab “tidak tahu”.
Menurut Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 198-199)
2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.
Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa
penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan
untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian,
peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang.
Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau
kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Bungin
(2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: 1). Observasi
partisipasi, 2). observasi tidak terstruktur, dan 3). observasi kelompok.
3. Dokumentasi
Selain
melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini
bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti
perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga
tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dokumentasi berupa foto,
asministrasi siswa dan struktur organisasi.
F. Instrumen
Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lembar observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1.
Pedoman
observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat aktivitas siswa, kegiatan guru
dalam mengajarkan kesenian, hingga latar belakang kelas maupun siswa yang akan
dijadikan objek observasi.
2.
Pedoman
wawancara
Wawancara
digunakan untuk menanyakan secara langsung kegiatan terhadap siswa dan guru
guna untuk mengumpulkan data.
3.
Pedoman
dokumentasi
Dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data seperti surat, arsip foto dan jurnal. Media
yang digunakan yaitu camera/ foto.
G. Keabsahan
Data
Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya
disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat
digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental (Emzir:2009)
Sehingga ada dua kondisi yang harus diterima yakni faktor internal dan
eksternal.
1.
Credibility
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya.
Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, perdebriefing,
analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Dengan denikian cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian:
a.
Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji
informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para
responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b.
Pengamatan yang terus menerus,
untuk menemukan ciri-ciri dan unsur unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci.
c.
Triangulasi, pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d.
Peer debriefing (membicarakannya
dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh
dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.
e.
Mengadakan member check yaitu
dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan
pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada
data, serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data.
2.
Transferability yaitu apakah hasil
penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3.
Dependability yaitu apakah hasil
penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data,
membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk
menarik kesimpulan.
4.
Confirmability yaitu apakah hasil
penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan
data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan
dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan
dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
H. Teknik
Aanalisis Data
Peneliti sendiri perlu mempertimbangkan dirinya
(Lofland, dikutip Sitorus, 1998:89):
1. peneliti kualitatif cukup dekat
dengan orang-orang atau situasi yang diteliti, sehingga dimungkinkan pemahaman
mendalam dan rinci tentang hal-hal yang sedang berlangsung.
2. peneliti kualitatif berupaya
menangkap hal-hal yang secara aktual terjadi dan yang dikatakan subyek
penelitian.
Sumber data primer adalah responden dan
informan. Responden berbeda dari informan. Responden adalah sumber data tentang
keragaman dalam gejala-gejala, berkaitan dengan perasaan, kebiasaan sikap,
motif dan persepsi. Sedangkan informan ialah sumber data yang berhubungan
dengan pihak ketiga, dan data tentang hal-hal yang melembaga atau gejala
umum.
Sesuai dengan sifat luwes dalam desain
penelitian kualitatif, maka tidak ada rincian jumlah dan tipe informan secara
pasti. Hanya ada rencana umum mengenai siapa yang akan diwawancarai dan
bagaimana menemukannya di lapangan. Responden dipilih secara sengaja, setelah sebelumnya
membuat tipologi (ideal) individu dalam masyarakat. Yang penting di sini
bukanlah jumlah responden kasusnya, tetapi potensi tiap responden kasus untuk
memberi pemahaman teoritis yang lebih baik mengenai aspek yang dipelajari. Peneliti
dianjurkan mewawancarai orang yang akrab atau mengenal suatu topik atau
peristiwa. Penting untuk mengubah-ubah tipe orang yang diwawancarai, sampai
peneliti dapat mengungkapkan keseluruhan pandangan subyek penelitian. Titik ini
dianggap tercapai apabila tambahan responden atau informan tidak lagi
menghasilkan pengetahuan baru (titik jenuh).
Pilihan informan tergantung kepada jenis
informasi yang hendak dikumpulkan, yang ditemukan dari teknik bola salju. Dalam
teknik ini peneliti harus mengenal beberapa informan kunci dan meminta mereka
memperkenalkannya kepada informan lain. Informan kunci dapat ditemukan melalui
cara:
1. bertanya kepada teman, saudara, dan kontak
pribadi.
2. terlibat bersama masyarakat yang ingin
dipelajari
3. mendekati berbagai organisasi dan badan
terkait
I. Indikator
Pencapaian
Sujana
(Masunah dan Narawati 2003 : 271) :
1.
Aktivitas
siswa mendengarkan informasi bahan pengajaran dari guru.
2.
Aktivitas
siswa meliat berbagai proses, gejala, fakta yang diperlihatkan oleh guru
berkenaan dengan bahan- bahan pengajaran.
3.
Aktivitas
kerja, yakni mengerjakan tugas- tugas belajar yang dberikan oleh guru berkenaan
dengan pengajaran dalam.
Pencapaian penelitian
ini yaitu peningkatan minat serta pengetahuan siswa terhadap seni tari yang
mana telah diajarkan di mata pelajaran mulok dan ekstra seni tari.
Adapun KKM yang harus
dcapai adalah ≤ 70 dengan tingkat keberhasilan 75% yang terdiri
dari keluwesan, ketepatan gerak dengan lagu, kekompakan, dan penguasaan
panggung.